Fly19 - Yahalo minna, kali ini saya akan sedikit mengulas tentang salah satu anime popular tahun 2015 dengan cerita yang fresh dan alur yang mangagumkan yaitu Shigatsu wa Kimi no Uso (Your Lie in April) atau dalam bahasa Indonesia artinya Kebohonganmu di Bulan April. Pasti saat pertama kali kita mendengar judulnya bertanya-tanya kenapa judulnya Kebohonganmu di Bulan April, yang akhirnya kita ketahui maksudnya setelah menonton episode terakhir dari anime ini. Sekedar info saja, ternyata Eiichiro Oda sang pengarang One Piece iri dengan manga Shigatsu wa Kimi no Uso. Dia pernah menulis beberapa komentar tentang manga SWKMNU. Ini komentarnya:
“Sebelum deadline aku menyempatkan waktu luangku untuk membaca manganya (manga Your Lie in April), tetapi tanpa disadari aku malah membaca keseluruhan manga tersebut sampai aku lupa untuk mengerjakan manuscript-ku.”
Oda juga memuji pengarangnya, Naoshi Arakawa, dia mengatakan bahwa manga dengan genre music adalah yang paling sulit dikerjakan akan tetapi Naoshi Arakawa membuatnya dengan sempurna.
Apakah Shigatsu wa Kimi no Uso sebagus itu sampai-sampai Oda sang mangaka besar iri kepadanya? Jawabannya adalah, Iya. Cerita dari manga/anime Shigatsu wa Kimi no Uso memang sangat luar biasa, fresh, dan sempurna seperti yang Oda-sensei katakan. Dan kali ini saya berinisiatif menulis tentang Shigatsu wa Kimi no Uso tentang hal-hal dari yang sederhana sampai luar biasa yang akan hanya kita sadari setelah menontonya untuk kedua kalinya.
1. Miyazono Kaori Menangis di Episode Pertama
Pada akhir episode 1 adalah pertemuan pertama dari Kaori dan Arima. Adegannya adalah Kaori sedang bermain musik dengan 3 anak kecil di taman kemudian Arima datang untuk bertemu dengan teman Tsubaki yang tidak lain adalah Kaori sendiri. Ketika pertama kali melihat Arima, Kaori terlihat menangis dan dia beralasan kalau dia menangis karena terlalu keras meniup pianikanya, benarkah? Tentu saja tidak, kita mungkin tidak akan menyadari kenapa Kaori menangis saat pertama kali menontonnya karena alasan dia menangis pada episode pertama ternyata ada pada episode terakhir dan kita tidak akan benar-benar memperhatikan scene ini kecuali kita menontonnya untuk kedua kalinya. Inilah kebohongan kedua dari Kaori, dia tidak menangis karena meniup pianikanya terlalu keras akan tetapi karena bahagia setelah bertemu dengan Arima yang selalu dia kagumi sejak kecil dan perkenalan dengan Watari adalah keohongan pertamanya karena itu hanyalah alibi dari Kaori suapaya bisa lebih dekat dengan Arima. Itulah kebohan-kebohongan pertama dari Miyazono Kaori di bulan April.
2. Kaori Melakukan Pemberhentian Bus di Rumah Sakit
Bisa dikatakan bahwa hal yang kedua ini hanyalah hal sepele akan tetapi tetap saja adegan pada episode 3 ini luput dari perhatian kebanyakan orang yaitu ketika Kaori meminta berhenti di pintu rumah sakit Universitas Totsuhara. Jujur saja, saat pertama kali menontonya pernahkah kita bertanya kenapa Kaori berhenti di rumah sakit? Hal sepele seperti ini memang tidak akan terfikirkan oleh kita dan hanya akan kita perhatikan setelah menontonya 2 kali. Padahal jika kita lebih mencermati lagi ini adalah sebuah pesan tersembunyi dari sang pengarang yang ingin mengatakan bahwa Kaori sebenarnya sedang sakit.
3. Watari Berpura-pura Kepada Arima
Sebanarnya dari awal Watari sudah tahu bahwa Kaori tidak menyukainya dan dia hanyalah jembatan penghubung antara Arima dan Kaori. Walaupun dia tahu fakta tersebut, dia tetap mendukung Kaori dengan ikut berpura-pura menjalin hubungan dengan Kaori supaya Kaori dan Arima tetap bisa dekat karena baginya kebahagian Arima lebih penting daripada hubungannya dengan Kaori. Kepura-puraan Watari sebenarnya sudah tergambar secara tersembunyi pada episode 2 tepatnya percakapan antara Arima dan Watari pada sekitar menit ke 16-18.
Watari: Kau memikirkan Kaori-chan kan? Aku mengerti kok soalnya dia cantik, kan? >,<
Arima: Tidak mungkin, selain itu dia sudah menyukaimu. Dia tidak mungkin menyukaiku.
Watari: Itu tidak penting, jika gadis yang kamu sukai menyukai orang lain pasti hatimu hancur. Saat kau jatuh cinta padanya, dia akan terlihat berkilauan di matamu.
Percakapan tersebut mungkin bukanlah bukti yang konkrit tapi saya menganggap banyak pesan terselubung dalam anime ini yang tidak disampaikan dengan langsung salah satunya ucapan-ucapan dari Watari kepada Arima.
3. Ibunya Arima Adalah Ibu yang Baik
Benarkah? Kita tahu bahwa semua ibu adalah baik bagi anaknya tapi tetap saja mungkin itu pertanyaan dari benak teman-teman semua ketika membaca judulnya seolah-olah tidak percaya bahwa dia adalah sosok Ibu yang Baik. Kali ini, saya tidak ingin mengatakan bahwa ibu Arima baik karena sesuatu yang tersembunyi akan tetapi ada beberapa hal yang menunjukan bahwa ibunya Arima adalah sosok yang penyayang. Ini tergambarkan pada episode 4 menit ke 17 ketika Arima mengingat masa lalunya bersama ibunya mennyanyikan lagu twinke twinkle little star dalam versi Jepang. Di sana tergambar jelas hubungan yang hangat antara ibu dan anak. Bahkan di beberapa scene Arima mangatakan bahwa semua orang hanya berbicara semaunya tentang ibunya dan hanya dia yang selalu berpihak kepadanya. Ini membuktikan bahwa Arima memang sangat mencintai ibunya walaupun orang-orang menganggap ibunya adalah orang yang jahat. Terus kenapa Ibunya Arima sangat jahat saat melatih Arima sampai-sampai dia memukulnya? Menurut teman-teman apa alasan perubahan drastis tersebut? Alasannya sangat sederhana, karena dia tahu bahwa dia tidak bisa hidup terlalu lama karena penyakitnya. Oleh karena itu, dia harus bisa memaksa Arima bisa bermain Piano sebelum dia meninggal walaupun dia harus memukulnya. Dia mengatakan bahwa dia ingin Arima menggantikannya sebagai pianis besar di Eropa tapi bagi saya itu hanyalah alasan saja sepaya Arima lebih berjuang dalam belajar Piano. Siapapun dalam posisi Ibunya Arima pasti melakukan hal yang sama karena dia ingin mewariskan sesuatu yang luar biasa kepada anak yang dicintainya walaupun pada akhirnya harus menjadi ibu yang jahat.
4. Cinta yang Suci
Mungkin judul di atas terdengar agak lebay tapi cinta suci yang saya maksudkan di sini bukan cinta seperti Laila & Majnun atau Mamo & Zein (Kisah cinta dari Timur tengah), tapi cinta tanpa ada adegan-adegan yang mesum seperti ecchi terlebih lagi hent*i. Saya pernah dengar kalau ternyata banyak sekali anime yang menyelipkan adegan-adegan mesum entah yang bersifat komedi atau adegan serius demi mendongkrak rating dari anime tersebut. Akan tetapi, hal seperti itu tidak berlaku bagi Shigatsu wa Kimi no Uso karena tanpa adegan mesum pun anime ini bisa dikategorikan sebagai overrated anime. Jika saya tidak salah rating dari SWKMNU mencapai 8.9 berdasarkan yang pernah saya lihat di situs myanimelist, teman-teman bisa mengeceknya sendiri bila perlu. Kalian mungkin akan menyadari fakta ini setelah menontonnya untuk yang kedua kalainya karena pas pertama kali menonton biasanya kita lebih focus ke alur ceritanya. Dari penjelasan saya di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa anime Shigatsu wa Kimi no Uso memang anime yang benar-banar bersih dari adegan-adegan mesum bahkan lebih banyak hal positif yang bisa kita dapat dari menontonnya. Jadi bagi kalian yang anti dengan anime yang berbau mesum tidak perlu khawatir untuk menonton anime yang satu ini.
5. Arima bukanlah Beethoven tapi Dia Sperti Beethoven
Mungkin ulasan saya yang terakhir ini adalah yang paling menarik karena apa yang akan saya sampaikan ini tidak dijelaskan di dalam anime maupun situs-situs resmi yang membahas anime ini. Jauh sebelum saya menonton anime SWKMNU, saya adalah penggemar dari music-musik klasik terutama yang dimainkan oleh Mozart dan Beethoven. Iseng-iseng, saya mencoba membaca biografi singkat dari keduanya dan kemudian saya menemukan sesuatu yang menarik dari biografi Ludwig van Beethoven walaupun tidak pernah dijelaskan secara resmi oleh pembuatnya ternyata ada kemiripan antara kehidupan dari Arima dan Beethoven, sekitar 80%, sehingga saya berpendapat kalau penulisnya terinspirasi dari kehidupan Beethoven dan untuk menambah daya tarik dari animenya tentu cerita maupun karakter-karakternya dibuat dengan sifat maupun penamilan yang baru akan tetapi ada beberapa hal yang benar-benar sama antara Arima dan Beethoven yang tidak dihilangkan di dalam ceritanya. Berikut ini saya akan menjelaskan beberapa poin penting tentang kemiripan antara Arima dan Beethoven yang tentunya berdasarkan dari apa yang pernah saya baca:
- Beethoven adalah seorang tunarungu (tidak bisa mendengar)
Percaya atau tidak, salah satu composer terbesar dunia ini ternyata adalah seorang tuna rungu, tapi tidak berarti dia kehilangan pendengarannya sejak kecil. Beethoven mulai kehilangan pendengarannya pada tahun 1801 dan pada tahun 1817 dia kehilangan pendengaran sepenuhnya. Meskipun demikian, dia tetap berkarya dengan menulis komposisi musik.
Sejak kecil ayah dari Beethoven, Johann van Beethoven, melihat ada bakat yang besar dimiliki oleh anaknya. Oleh karena itu, dia melatih dan menyuruh Beethoven bermain piano sampai berjam-jam agar dia bisa mengalahkan Mozart yang dikenal sebagai composer terbesar pada masa itu.
Beethoven dikenal berbakat sejak kecil. Dia lahir pada tahun 1770, dan ketika usianya beranjak 8 tahun, tepatnya 1778, dia sudah menyelenggarakan konser pertamanya.
Itulah beberapa persamaan antara Arima dan Beethoven, itupun terserah teman-teman mau menganggapnya mirip atau tidak. Kalau bagi saya, fakta-fakta di atas terlalu akurat jika hanya kebetulan itulah alasan saya menganggap kalau Arima bukan Beethoven tapi dia mirip dengan Beethoven.
Gimana teman-teman? Apakah kalian ingin menonton Shigatsu wa Kimi no Uso lagi untuk mastiin ulasan saya di atas? Tapi, mungkin saja masih banyak lagi hal-hal yang saya lewatkan jadi bagi teman-teman yang mau nambahin bisa tulis komentarnya di bawah ya. Jaa ne